JAKARTA,Kutipnusantara – Presiden Prabowo Subianto memimpin Rapat Terbatas di Istana Merdeka pada hari ini dengan agena utama percepatan Program 3 Juta Rumah Rakyat.
Dalam rapat tersebut, hadir sejumlah menteri terkait, termasuk Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Menteri Keuangan, Menteri Agraria dan Tata Ruang, serta Kepala Bappenas.
Program 3 Juta Rumah Rakyat merupakan salah satu inisiatif strategis pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa target tersebut dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian terkait untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada di lapangan, termasuk persoalan lahan dan pendanaan.
Dalam rapat tersebut, Menteri Perumahan memaparkan langkah-langkah yang telah diambil sejauh ini, termasuk pengadaan lahan dan pembangunan infrastruktur penunjang.
Sementara itu, Menteri Keuangan menyoroti pentingnya alokasi anggaran yang tepat serta insentif bagi pengembang yang berkomitmen untuk turut serta dalam program ini.
Menteri agraria dan tata tuang juga menyampaikan rencana untuk menyederhanakan proses perizinan terkait penggunaan lahan, sehingga dapat mempercepat pembangunan rumah rakyat.
Kepala Bappenas menambahkan bahwa percepatan program ini tidak hanya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Rapat ini menghasilkan sejumlah kesepakatan, termasuk upaya sinergis untuk mengatasi kendala-kendala teknis dan birokrasi yang selama ini menghambat percepatan pembangunan.
Presiden Prabowo berharap, dengan adanya koordinasi yang lebih baik antar kementerian, Program 3 Juta Rumah Rakyat dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.
“Dalam waktu dekat, kita ingin melihat hasil konkret dari program ini, karena ini adalah kebutuhan mendesak bagi rakyat kita,” tegas Presiden Prabowo.
Program ini diharapkan tidak hanya menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong sektor konstruksi yang lebih dinamis.(Red)